JUDUL PERCOBAAN : RANGKAIAN R-L-C
TANGGAL PERCOBAAN : 5 MEI 2012
TUJUAN PERCOBAAN
: 1. Mempelajari sifat
tegangan bolak-balik pada rangkaian seri hambatan (R), kumparan (L), dan
kapasitor (C)
I.
ALAT
DAN BAHAN
1.1
Kumparan 1000 lilitan 1 buah
1.2
Hambatan tetap 100 1
buah
1.3
Kapasitor 1 1
buah
1.4
Inti besi I 1 buah
1.5
Papan rangkaian 1
buah
1.6
Saklar 1 katub 1
buah
1.7
Kabel penghubung merah 2 buah
1.8
Kabel penghubung biru 2 buah
1.9
Jembatan penghubung 1 buah
1.10
Multimeter 1
buah
1.11
Audiogenerator 1
buah
II.
LANDASAN
TEORI
“Impedansi
(impedance) Z dari sebuah rangkaian ac sebagai rasio dari amplitudo tegangan
yang melalui rangkaian terhadap arus dalam rangkaian tersebut. Dari persamaan impedansi dari rangkaian seri L-R-C adalah . Sehingga kita menulis
kembali sebagai . Kita dapat
menggunakan persamaan ini untuk mendefinisikan impedansi dari sebarang jaringan
resistor, induktor, dan kapasitor sebagai rasio dari amplitudo tegangan yang
melalui jaringan terhadap amplitudo arus. Satuan SI dari impedansi adalah ohm”.
(Fisika Universitas, Hugh D. Young, 288: 2003)
“Pada saat sudut fase sama dengan nol, yang harus berarti bahwa
arusnya sefase dengan ggl yang diberikan. Lebih lanjut dengan meningkatkan akan menjadi lebih besar daripada . Impedansi meningkat
dan arus maksimum menurun. Sudut fase positif, yang berarti bahwa arusnya
terlambat terhadap tegangan generator. Nilai yang membuat ”. (Fisika Untuk Sains
dan Teknik, Tipler, 368: 2001)
“Walaupun persamaan benar pada sebarang saat namun kita tidak
dapat dengan mudah menggunakannya, untuk mencari dan di dalam persamaan karena perbedaan-perbedaan fasa yang terdapat
diantara suku-suku yang terpisah tersebut”. (Fisika, Halliday, 488: 1996)
“Jika sebuah resistor ac dihubungkan dengan resistor,
arus menguat dan melemah mengikuti ggl bolak-balik sesuai dengan hukum ohm, , karena kuat arusnya
nol pada saat tegangannya nol dan arus mencapai puncak ketika tegangan juga
mencapainya, kita katakan bahwa arus dan tegangan sefase”. (Fisika, Giancoli,
196: 2001)
“Kuantitas-kuantitas
Z, R, X dan adalah saling berhubungan. Sebagaimana
ditunjukkan perlu diingat bahwa kedua-duanya reaktansi dan impedansi dinyatakan
dalam ohm”. (Dasar-Dasar Fisika Universitas, Marcelo Alonso, 219: 1994)
III.
LANGKAH-LANGKAH KERJA
3.1 Audio
generator dihidupkan
3.2 Saklar
s (posisi I) ditutup, kemudian (tegangan hambatan R) dibaca pada voltmeter
kemudian dicatat pada tabel pengamatan
3.3 Saklar
s dibuka (posisi 0), kemudian pindah voltmeter untuk mengukur tegangan kumparan
L
3.4 Saklar
s ditutup (posisi I), kemudian (tegangan pada kumparan L) dibaca pada
voltmeter kemudian dicatat pada tabel pengamatan
3.5 Saklar
s dibuka (posisi 0), kemudian voltmeter dipindahkan untuk mengukur tegangan
kapasitor C
3.6 Saklar
s ditutup (posisi I), kemudian (tegangan pada kapasitor C) dibaca, setelah
itu hasilnya dicatat dalam tabel pengamatan
3.7 Saklar
s dibuka (posisi 0), kemudian voltmeter dipindahkan untuk mengukur tegangan
rangkaian
3.8 Saklar
s ditutup (posisi I), dibaca dan dicatat hasilnya pada tabel
pengamatan
IV.
DATA PENGAMATAN
F (Hz)
|
Tegangan Resistor
()
|
Tegangan Kumparan ()
|
Tegangan Kapasitor ()
|
Tegangan Total
()
|
|
100
|
2,0
|
0,2
|
6,8
|
6,9
|
6,9
|
500
|
6,2
|
4,4
|
4,1
|
6,6
|
6,2
|
1000
|
4,2
|
6,1
|
1,3
|
6,5
|
6,4
|
Keterangan
:
F : Frekuensi (Hz)
: Tegangan
Resistor (V)
: Tegangan
Kumparan (V)
` : Tegangan Kapasitor (V)
: Tegangan
Total (V)
V.
PENGOLAHAN
DATA
5.1 Dik : f = 100 Hz
= 2,0 V
= 0,2 V
= 6,8 V
= 6,9 V
Dit :
Jawab :
=
= = 6,89
V =
6,9 V
5.2 Dik
: f =
500 Hz
= 6,2 V
= 4,4 V
= 4,1 V
= 6,6 V
Dit :
Jawab :
=
= = 6,21
V =
6,2 V
5.3 Dik
: f =
1000 Hz
= 4,2 V
= 6,1 V
= 1,3 V
= 6,5 V
Dit :
Jawab :
=
= = 6,37
V =
6,4 V
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan dilakukan untuk
mengukur tegangan pada rangkaian seri R-L-C. Tegangan yang diukur yaitu tegangan resistor VR, tegangan kumparan VL , tegangan kapasitor VC , serta mengukur tegangan total dari rangkaian.
Berdasarkan hasil percobaan telah didapatkan bahwa VTOT tidak sesuai
dengan nilai , namun hasil tersebut mendekati. Pada pengukuran ini, kami
menggunakan multimeter digital untuk mengukur tegangan. Untuk tegangan VR, tegangan VL,
tegangan VC , dan VTOT diukur langsung didalam rangkaian yang sudah
di pasang. Dari data hasil percobaan hasil tegangan total yang di peroleh dengan
menggukan rumus ada yang berbeda dengan data hasil percobaan
pada rangkaian ketika percobaan berlangsung. Hal ini dikarenakan karena
kekurangtelitiannya alat ukur. Selain itu juga dipengaruhi oleh komponen papan
rangkaian yang sudah rusak.
Untuk frekuensi 100 Hz tegangan
total yang di dapat dari percobaan rangkaian R-L-C yakni 6,9 V. Sedangkan
tegangan yangdidapat dari hitungan dengan
menggunakan rumus juga 6,9V. Kebenaran
ini bisa saja saja terjadi karena ketelitian dalam melakukan praktikum
dan juga bisa karena kesalahan pembaca skala.Untuk
frekuensi 500 Hz tegangan total yang didapat darirangkaian R-L-C, yakni 6,6 V sedangkan
tegangan pada hasil perhitungan didapatkan 6,2V, sehingga
didapatkan bahwa selisih keduanya adalah 0,4V.
Untuk frekuensi 1000 Hz tegangan total yang didapat darirangkaian R-L-C, yakni
6,5 V sedangkan tegangan pada hasil perhitungan didapatkan
adalah 6,4V, sehingga didapatkan bahwa
selisih keduanya adalah 0,1V.
VII. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan
kali ini adalah :
1.
Semakin besar frekuensi, semakin
besar pula tegangan yang terdapat pada resistor.
2.
Semakin besar frekuensi, semakin
besar pula tegangan yang dihasilkan oleh sebuah kumparan.
3.
Semakin besar frekuensi, semakin
kecil tegangan yang dihasilkan oleh kapasitor.
4.
Semakin besar frekuensi, semakin
kecil tegangan total rangkaian yang dihasilkan pada rangkaian.
5.
Nilai Vtot sebanding dengan rumus .
VIII. SARAN
Praktikum kacau, praktikan galau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar