JUDUL PERCOBAAN : ALAT UKUR
DASAR LISTRIK
TANGGAL PERCOBAAN : 3 MARET 2012
TUJUAN
PERCOBAAN : 1. Mempelajari Cara Menggunakan
Galvanometer
I.
ALAT DAN BAHAN
1.1 Papan
rangkaian 1 buah
1.2 Galvanometer 1 buah
1.3 Kabel
penghubung 2 buah
1.4 Magnet 1 buah
1.5 Soleneida 1 buah
II. LANDASAN
TEORI
“Galvanometer adalah suatu alat yang mendeteksi arus
yang kecil yang melewatinya dan memberikan defleksi skala yang sebanding dengan
arus. Ammeter adalah suatu alat untuk mengukur arus. Ia berisi galvanometer
plus sebuah resistor paralel yang disebut resistor shunt. Untuk mengukur arus melalui resistor, ammeter
disisipkan secara seri dengan resistor. Ammeter memiliki resistansi yang sangat
kecil sehingga ia memiliki efek yang kecil terhadap arus yang diukur. Voltmeter
mengukur beda potensial. Ia berisi galvanometer ditambah resistor, voltmeter
ditempatkan paralel dengan resistor. Voltmeter memiliki resistansi sangat besar
sehingga ia berefek kecil pada tegangan jatuh yang akan di ukur. Ohmmeter
adalah suatu alat untuk mengukur resistansi. Ia berisi sebuah galvanometer,
sebuah sumber ggl, dan sebuah resistor”. (Fisika Untuk Sains dan Teknik, Paul
A. Tipler, hal: 200, 2001).
“Komponen dasar
kebanyakan alat ukur, termasuk ammeter, voltmeter, dan ohmmeter adalah
galvanometer. Galvanometer terdiri dari satu kumparan kawat (dengan jarum penunjuk
yang terpasang) yang digantung pada medan magnet oleh magnet permanen. Bila
arus mengalir melalui loop kawat, yang biasanya berbentuk persegi panjang,
medan magnet memberikan torsi pada loop, sebagaimana dinyatakan oleh . Torsi ini dilawan oleh pegas yang memberikan torsi yang hampir sebanding dengan suduh θ melalui mana ia
dibelokkan (hukum hooke). Sehingga , dimana k adalah konstanta ketegaran pegas. Berarti
kumparan dan jarum yang terpasang dan hanya berotasi sampai titik dimana torsi
pegas mengimbangi torsi yang disebabkan oleh medan magnet. Kita dapatkan . Dengan demikian penyimpangan jarum θ berbanding
lurus dengan arus I yang mengalir pada kumparan”. (Fisika Dasar, Peter
Soedjoko, hal: 241, 2004).
“Hukum tangan kanan.
Bila tangan kanan digenggamkan, maka arah ibu jari adalah arah fluks induksi Qi
sedangkan arah keempat jari lain menunjukkan arah perputaran arus”. (Medan
Elektro Magnetika Terapan, Rustam Efendi, dkk, hal : 97, 2007).
“Sebuah rancangan
sederhana dari suatu galvanometer. Arus yang akan diukur dilewatkan ke koil
yang digantung diantara kutub-kutub sebuah magnet. Medan magnetik ini
menimbulkan torsi pada koil dan memutarnya beberapa derajat. Sudut ini kemudian
bisa dihubungkan dengan arus yang melalui loop segiempat”. (Dasar-Dasar Fisika
Universitas, Marcello Alonso, hal : 131, 1980).
“Galvanometer adalah
alat untuk menyelidiki besar dan arah arus induksi pada suatu rangkaian. Kita
dapat membangkitkan GGL induksi dengan cara sebagai berikut: 1. Mengeluarkan
magnet keluar masuk kumparan; 2. Memutar magnet didekat kumparan; 3. Memutar
kumparan dalam megnet; 4. Memutus-mutus arus listrik yang melalui kumparan.
Jika jumlah garis gaya yang dilingkupi kumparan bertambah, jarum galvanometer
menyimpang ke kanan. Jika jumlah garis gaya yang dilingkupi kumparan berkurang,
jarum galvanometer menyimpang ke kiri”.
(Peperonity.com/90/sites/mview/ipa/17734279).
III.
LANGKAH-LANGKAH
PERCOBAAN
3.1 Memahami
fungsi dari galvanometer
3.2 Memahami
prinsip kerja pada galvanometer
3.3 Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
3.4 Dirangkaikan
rangkaian dengan menghubungkan kumparan lawan pada galvanometer, kabel
penghubung positif dihubungkan pada Go dan kabel penghubung negatif dihubungkan
pada kutub negatif.
3.5 Dilakukan
percobaan dengan mendekatkan dan menjauhkan magnet pada kumparan kawat yang
telah terhubung dengan galvanometer.
3.6 Diamati
perubahan yang terjadi pada galvanometer.
IV.
DATA
PENGAMATAN
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang
telah kami lakukan, kami dapat mengetahui bahwa galvanometer merupakan suatu
alat ukur listrik yang digunakan mendeteksi kuat arus. Galvanometer merupakan
alat ukur listrik yang sangat lemah dan tidak dapat digunakan untuk mengukur
kuat arus atau beda potensial listrik yang relatif besar, karena
komponen-komponen yang terdapat di dalamnya tidak mendukung. Namun galvanometer
dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang
lumayan besar., apabila pada galvanometer tersebut di pasang hambatan dalam
(pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut
hambatan shunt).
Galvanometer bekerja
berdasarkan prinsip gaya Lorentz. Ketika arus mengalir melalui kumparan yang
dilingkupi oleh medan magnet akan timbul gaya Lorentz yang mengakibatkan jarum
penunjuk bergerak atau menyimpang. Arah gaya Lorentz pada muatan bergerak dapat
juga ditentukan oleh kaidah tangan kanan. Ibu jari menunjukkan arah arus
listrik, keempat jari lainnya menunjukkan arah medan magnet, sedangkan telapak
tangan menunjukkan arah gaya Lorentz.
Pada percobaan ini,
solenoida dibubungkan dengan galvanometer sehingga membentuk suatu rangkaian.
Pada saat magnet digerakkan menuju kumparan kawat (solenoida) mengakibatkan jarum
petunjuk pada galvanometer menyimpang. Jika kutub utara magnet digerakkan
mendekati kumparan kawat (solenoida), jarum penunjuk pada galvanometer tidak
menyimpang. Dan jika kutub utara magnet digerakkan menjauhi kumparan kawat
(solenoida), jarum penunjuk pada galvanometer menyimpang ke kiri. Penyimpangan
jarum penunjuk pada galvanometer tersebut menunjukkan bahwa pada ujung
soleneida terdapat arus listrik. Peristiwa ini disebut dengan gaya gerak
listrik (GGL) induksi.
Pada percobaan yang
telah dilakukan, gejala yang terlihat adalah arus mengalir ketika magnet dalam
keadaan digerakkan. Hal ini disebabkan oleh GGL yang terinduksi terjadi dalam
kumparan kawat setiap kali kekuatan medan magnet berubah. Pada saat magnet
digerakkan menuju solenoida, kekuatan medan magnet menjadi besar. Dan ketika
dijauhkan dari kumparan kawat, kekuatan medan magnet menjadi berkurang.
Perubahan inilah yang menyebabkan GGL terinduksi dan mengalirnya arus.
VI.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum
kali ini adalah :
1.
Galvanometer merupakan
alat untuk mendeteksi kuat aus dan beda potensial yang relatif lemah.
2.
Prinsip kerja pada
galvanometer adalah berdasarkan gaya Lorentz.
3.
Galvanometer hanya
dipakai untuk mendeteksi arus searah (DC)
4.
Gerakan magnet di dalam
kumparan kawat (solenoida) menyebabkan jarum penunjuk pada galvanometer
menyimpang.
5.
Galvanometer hanya
dapat mendeteksi arus yang relatif lemah, dikarenakan komponen-komponen di
dalamnya tidak mendukung.
6.
Perubahan kekuatan
medan magnetik pada kumparan kawat menyebabkan adanya GGL dan mengalirnya arus.
7.
Arus listrik hanya akan
mengalir jika magnet di dekatkan dan dijauhkan dari kumparan kawat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar